Peningkatan Investor Pasar Modal Didorong Minat Generasi Muda, Reksa Dana Jadi Pilihan
52 • Mirae Asset Sekuritas • 5 months ago ( 25 February 2025 at 05:43 )
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 15,35 juta pada 13 Februari 2025, naik 3,20% dibandingkan akhir 2024.
"Permintaan terhadap pasar modal Indonesia semakin tinggi, terlihat dari terus bertambahnya jumlah investor," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi, dalam kuliah umum di Padang, seperti dilansir Antara, Selasa (25/2/2025).
Jumlah investor pasar modal Indonesia telah meningkat pesat dalam lima tahun terakhir. Pada 2020, jumlah Single Investor Identification (SID) tercatat 3,88 juta. Pada 2021, naik hampir dua kali lipat menjadi 7,48 juta, dan pada 2022 mencapai 10,31 juta SID.
Sementara itu, pada 2023, angka ini mencapai 12,17 juta SID, dan pada 2024 tumbuh 22,22% menjadi 14,87 juta SID. "Lima belas tahun lalu, jumlah investor hanya sekitar 300.000 SID," tambah Inarno.
Sebagai informasi, per Desember 2024, mayoritas investor (54,83%) berusia di bawah 30 tahun, dengan total aset Rp54,12 triliun. Investor usia 31-40 tahun menyumbang 24,48% dengan aset Rp279,01 triliun, sementara usia 41-50 tahun mencakup 12,02% dengan aset Rp198,28 triliun. Meskipun hanya 2,96%, investor di atas 60 tahun memiliki total aset tertinggi, yakni Rp887,07 triliun.
OJK menyarankan investasi di pasar modal sebagai strategi jangka panjang untuk menghadapi ketidakpastian global. "Tabungan akan tergerus inflasi. Pasar modal bisa menjadi pilihan yang lebih menguntungkan," tutup Inarno.
Dampak ke Reksa Dana
Jumlah investor pasar modal Indonesia terus meningkat, mencapai 15,35 juta pada Februari 2025. Angka ini menunjukkan minat yang besar terhadap investasi di pasar modal, dengan pertumbuhan pesat dalam lima tahun terakhir. Peningkatan ini mencerminkan kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi untuk masa depan finansial.
Mayoritas investor di bawah 30 tahun menunjukkan bahwa generasi muda semakin tertarik berinvestasi. Mereka cenderung mencari instrumen yang lebih aman, seperti reksa dana, selain saham yang berisiko lebih tinggi. Ini membuka peluang bagi reksa dana untuk menarik perhatian lebih banyak investor muda.
Dengan ketidakpastian ekonomi global dan inflasi, pasar modal dianggap pilihan investasi yang lebih menguntungkan dibandingkan menabung. OJK mendorong masyarakat untuk mempertimbangkan pasar modal sebagai strategi jangka panjang, yang dapat membuat produk seperti reksa dana semakin diminati.
Pertumbuhan jumlah investor ini memberikan dampak positif bagi pasar reksa dana. Semakin banyak orang yang menyadari potensi keuntungan dari berinvestasi di reksa dana, yang lebih stabil dan aman dibandingkan tabungan tradisional.
Sebagai referensi, berikut adalah produk reksa dana yang mencatatkan kinerja terbaik di aplikasi NAVI, platform marketplace milik Mirae Asset Sekuritas Indonesia berdasarkan pantauan Selasa, 25 Februari 2025.
Reksa Dana Saham
- Sucorinvest Maxi Fund: -3,96% (1 bln); -7,20% (3bln); -6,97% (6 bln); -1,32% (1 thn)
- Prospera Saham SMC: -2,91% (1 bln); -5,08% (3bln); -8,26% (6 bln); -3,27% (1 thn)
- HPAM Ultima Ekuitas 1: -3,88% (1 bln); -5,24% (3bln); -7,06% (6 bln); -2,76% (1 thn
Reksa Dana Pendapatan Tetap
- I-Hajj Syariah Fund: +0,81% (1 bln); +2,03% (3bln); +4,40% (6 bln); +7,83% (1 thn)
- Kisi Fixed Income Fund Plus: +0,60% (1 bln); +1,84% (3bln); +3,88% (6 bln); +7,71% (1 thn)
- Insight Renewable Fund: +0,60% (1 bln); +1,97% (3bln); +4,12% (6 bln); +7,52% (1 thn)
Reksa Dana Pasar Uang
- Insight Money: +0,47% (1 bln); +1,43% (3bln); +2,96% (6 bln); +6,12% (1 thn)
- Capital Money Market Fund: +0,51% (1 bln); +1,55% (3bln); +3,03% (6 bln); +6,00% (1 thn)
- Insight Money Syariah: +0,46% (1 bln); +1,47% (3bln); +2,95% (6 bln); +5,92% (1 thn)
Penulis: DMI/Mirae Asset Sekuritas
Market Mover
Code | Last | Chg % | Vol |
---|