IHSG Anjlok, Investor Beralih ke Emas, Bagaimana Nasib Reksa Dana?
32 • Mirae Asset Sekuritas • 1 month ago ( 24 March 2025 at 08:55 )
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan hebat pada akhir pekan lalu. Pada perdagangan Jumat, 19 Maret 2025, IHSG ditutup anjlok 1,94% ke level 6.258,17, bahkan sempat mengalami trading halt alias pembekuan perdagangan sementara pada Rabu (19/03) setelah terkoreksi lebih dari 5%.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyoroti adanya pergeseran portofolio investasi, baik secara global maupun di Indonesia. Investor mulai mengurangi penempatan modal di saham dan beralih ke aset yang dianggap lebih aman, seperti emas.
"Dulu hampir semua portofolio investasi, baik saham, obligasi, maupun berbagai sekuritas lainnya, mengalir ke Amerika Serikat," ungkap Perry dalam konferensi pers, Rabu, 19 Maret 2025.
Perubahan ini, menurut Perry, terjadi seiring tren penurunan suku bunga acuan global dan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang semakin rendah. Hal ini mendorong pergeseran dana investasi ke berbagai instrumen lain.
"Dengan perkembangan terakhir, sudah mulai ada pergeseran. Untuk Surat Berharga Negara (SBN) dan obligasi yang dimiliki pemerintah maupun swasta, sebagian modal mulai kembali ke pasar negara berkembang. Namun, pergeseran ini masih belum begitu kuat," jelasnya.
Fenomena ini tidak hanya terjadi di Amerika Serikat, tetapi juga di berbagai negara Asia, termasuk Indonesia. Perry menambahkan, investor semakin melihat emas sebagai instrumen investasi yang lebih aman di tengah ketidakpastian pasar. "Pergeseran besar saat ini adalah ke emas. Investasi emas mengalami peningkatan signifikan," tegasnya.
Meski demikian, Perry menekankan bahwa instrumen investasi di Indonesia tetap menarik bagi investor global. Hal ini terlihat dari realisasi penerbitan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan Surat Berharga Negara (SBN), yang masih menunjukkan daya tarik kuat. "Secara fundamental, Indonesia tetap menjadi pilihan menarik karena pertumbuhan ekonomi kita yang tetap tinggi," pungkasnya.
Dampak Terhadap Reksa Dana
Pergeseran investasi ke emas dan penurunan IHSG berdampak cukup signifikan pada reksa dana, terutama yang berbasis saham dan obligasi. Berikut beberapa pengaruh utamanya:
Reksa Dana Saham Tertekan
Karena IHSG turun cukup dalam, reksa dana berbasis saham cenderung mengalami penurunan nilai aktiva bersih (NAB). Investor yang sebelumnya mengalokasikan dana ke saham mungkin mulai menarik dananya atau mengurangi eksposur ke reksa dana saham, yang bisa semakin menekan pasar.
Reksa Dana Pendapatan Tetap Berfluktuasi
Pergeseran investasi dari obligasi AS ke negara berkembang, termasuk Indonesia, bisa berdampak positif bagi reksa dana pendapatan tetap yang berinvestasi di SBN. Namun, ketidakpastian global tetap bisa memengaruhi volatilitas obligasi domestik.
Reksa Dana Pasar Uang Lebih Stabil
Di tengah kondisi pasar yang kurang kondusif, investor cenderung mencari instrumen yang lebih aman, seperti reksa dana pasar uang. Ini bisa meningkatkan minat terhadap reksa dana jenis ini karena risikonya lebih rendah dibandingkan reksa dana saham atau obligasi.
Potensi Kenaikan Reksa Dana Berbasis Emas
Dengan meningkatnya minat investor terhadap emas, reksa dana berbasis emas bisa mendapatkan keuntungan. Harga emas yang naik cenderung mendukung kinerja reksa dana yang memiliki aset dalam bentuk emas atau instrumen terkait logam mulia.
Sebagai referensi, berikut adalah produk reksa dana di aplikasi NAVI, platform marketplace milik Mirae Asset Sekuritas Indonesia, berdasarkan pantauan Senin, 24 Maret 2025.
Reksa Dana Saham
- Sucorinvest Sharia Equity Fund: -3,95% (1 bln); -5,19% (3bln); -7,54% (6 bln); -7,88% (1 thn)
- Sucorinvest Maxi Fund: -11,64% (1 bln); -13,88% (3bln); -18,66% (6 bln); -10,78% (1 thn)
- Prospera Saham SMC: -7,14% (1 bln); -8,46% (3bln); -16,79% (6 bln); -12,14% (1 thn
Reksa Dana Pendapatan Tetap
- I-Hajj Syariah Fund: +0,57% (1 bln); +1,96% (3bln); +3,99% (6 bln); +7,88% (1 thn)
- Kisi Fixed Income Fund Plus: +0,54% (1 bln); +1,76% (3bln); +3,65% (6 bln); +7,62% (1 thn)
- Insight Renewable Fund: +0,59% (1 bln); +1,74% (3bln); +4,14% (6 bln); +7,59% (1 thn)
Reksa Dana Pasar Uang
- Insight Money: +0,46% (1 bln); +1,42% (3bln); +2,92% (6 bln); +6,12% (1 thn)
- Capital Money Market Fund: +0,45% (1 bln); +1,50% (3bln); +2,98% (6 bln); +5,98% (1 thn)
- Insight Money Syariah: +0,45% (1 bln); +1,41% (3bln); +2,90% (6 bln); +5,94% (1 thn)
Penulis: DMI/Mirae Asset Sekuritas
Market Mover
Code | Last | Chg % | Vol |
---|