BUMI Resources Raup Laba USD60,24 Juta, Naik 39% di Kuartal I 2023

Sepanjang periode Januari–Maret 2023, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatatkan pendapatan sebesar USD454,86 juta. Angka ini belum termasuk pendapatan Kaltim Prima Coal/KPC. Raihan pendapatan tersebut 30% lebih tinggi dari periode yang sama sebelumnya tahun sebelumnya sebesar USD349,87 juta.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (2/5/2023), pendapatan BUMI berasal dari penjualan batu bara sebesar Rp449,06 juta naik 29,45% YoY dari tahun sebelumnya sebesar Rp346,91 juta. Diikuti pendapatan emas sebesar USD4,8 juta dan pendapatan jasa USD1 juta.

Beban pokok pendapatan pada kuartal I 2023 sebesar USD370,77 juta, naik 25,99% (YoY) dari USD294,29 juta pada kuartal I 2022. Meski demikian, laba bruto masih tercatat tumbuh 51,27% dari USD55,58 juta pada kuartal I 2022 menjadi USD84,08 juta pada kuartal I 2023.

Hingga Maret 2023, laba usaha melesat 124,59% dari USD30 juta menjadi USD67,4 juta. BUMI mencatatkan laba tahun berjalan–neto USD67,46 juta, naik dari USD46,73 juta.

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih BUMI tercatat sebesar USD60,24 juta, tumbuh 39,28% YoY dari USD43,25 juta pada kuartal I 2022. 

Seperti dikutip Investor Daily, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava seperti dikutip Investor.co.id, melaporkan tambahan informasi terkait laporan keuangan BUMI pada kuartal I 2023. Jika ditambahkan pendapatan konsolidasi dengan KPC, maka pendapatan BUMI sebesar USD1,64 miliar, beban pokok pendapatan USD1,45 miliar dan laba bersih sebesar USD60,2 juta. Dileep juga menjelaskan bahwa BUMI tidak dapat mengkonsolidasikan KPC, dan hanya dapat dijadikan equity accounted untuk 51% saham yang dimiliki BUMI di dalamnya.