Industri kelapa sawit memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia, tidak hanya sebagai salah satu sumber ekspor utama tetapi juga sebagai komoditas yang diperdagangkan di pasar saham. Banyak perusahaan sawit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) menawarkan peluang investasi menarik, terutama di tengah meningkatnya permintaan global akan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).
Dengan harga CPO yang terus mengalami kenaikan, saham-saham di sektor ini menjadi salah satu pilihan yang menjanjikan bagi investor.
Di artikel ini fima akan membahas berbagai perusahaan sawit yang terdaftar di BEI, kinerja keuangan mereka, serta prospek investasi di sektor perkebunan kelapa sawit.
Peran Industri Sawit di Indonesia
Industri kelapa sawit merupakan salah satu pilar utama dalam perekonomian Indonesia. Negara ini menjadi produsen dan eksportir terbesar minyak kelapa sawit di dunia, dengan produk turunannya yang banyak digunakan dalam industri makanan, kosmetik, hingga energi terbarukan.
Seiring dengan meningkatnya permintaan global, sektor ini memiliki potensi pertumbuhan yang besar. Tetapi, tantangan seperti fluktuasi harga CPO, kebijakan lingkungan, serta dampak perubahan iklim juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan oleh para investor.
Daftar Perusahaan Sawit yang Terdaftar di BEI dan Prospeknya
Inilah beberapa perusahaan kelapa sawit yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia dan mempunyai prospek investasi yang menjanjikan:
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
Pertama ada PT Astra Agro Lestari Tbk, yaitu bagian dari Astra International, PT Astra Agro Lestari Tbk merupakan salah satu perusahaan sawit terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki perkebunan yang tersebar di berbagai wilayah dan mengelola pabrik pengolahan minyak sawit serta pabrik pupuk untuk mendukung operasionalnya.
Pada kuartal ketiga tahun 2024, AALI mencatatkan pendapatan sekitar Rp5,97 triliun dengan laba bersih Rp300,11 miliar. Saham AALI sering menjadi pilihan utama bagi investor yang ingin terjun ke industri kelapa sawit.
PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT)
Selanjutnya ada PT Eagle High Plantations Tbk, atau sering disebut EHP yang merupakan perusahaan sawit yang mengelola lebih dari 116.000 hektar lahan di Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Dengan delapan pabrik pengolahan CPO, perusahaan ini mampu mengolah jutaan ton tandan buah segar setiap tahunnya.
Dalam laporan keuangan terbaru, BWPT mencatat pendapatan sekitar Rp920,08 miliar dan laba bersih sebesar Rp59,29 miliar pada kuartal ketiga 2024.
PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)
Berikutnya ada PT Dharma Satya Nusantara Tbk yang awalnya bergerak di industri perkayuan sebelum memperluas usahanya ke sektor minyak sawit dan energi terbarukan. Saat ini, DSNG memiliki perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur dan beberapa pabrik pengolahan di berbagai wilayah Indonesia.
Pada tahun 2024, DSNG membukukan pendapatan sekitar Rp2,47 triliun dengan laba bersih Rp356,97 miliar, menjadikannya salah satu emiten sawit yang mencatat pertumbuhan positif.
PT Gozco Plantations Tbk (GZCO)
Keempat ada PT Gozco Plantations Tbk yang berfokus pada produksi minyak sawit mentah dan inti sawit, dengan perkebunan yang terletak di Sumatera Selatan. Perusahaan ini memiliki sejumlah anak usaha yang mendukung operasionalnya.
Pada kuartal ketiga 2024, GZCO mencatatkan pendapatan sebesar Rp140,83 miliar dengan laba bersih Rp18,47 miliar.
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
Berikutnya ada PT PP London Sumatra Indonesia Tbk, atau lebih dikenal sebagai Lonsum, merupakan bagian dari Indofood Group. Perusahaan ini telah beroperasi sejak 1906 dan kini memiliki 12 pabrik kelapa sawit yang tersebar di berbagai wilayah.
Pada tahun 2024, LSIP mencatat pendapatan sekitar Rp2,92 triliun dengan laba bersih mencapai Rp803 miliar.
PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR)
Keenam ada MKTR yaitu perusahaan yang beroperasi di Kalimantan Tengah dengan fokus utama pada produksi tandan buah segar dan minyak sawit mentah. Selain itu, MKTR juga mengembangkan layanan pengelolaan limbah dan transportasi terkait industri sawit.
Pada kuartal ketiga 2024, MKTR mencatatkan pendapatan sebesar Rp236,60 miliar dengan laba bersih Rp9,94 miliar.
PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP)
Berikutnya yaitu PT Salim Ivomas Pratama Tbk yang merupakan bagian dari Indofood Group dan memiliki rantai bisnis yang mencakup budidaya kelapa sawit, pengolahan CPO, serta produksi minyak goreng dan margarin.
Perusahaan ini membukukan pendapatan sebesar Rp4,19 triliun dengan laba bersih Rp277,34 miliar pada kuartal ketiga 2024.
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR)
Berikutnya ada SMAR yang merupakan bagian dari Sinar Mas Group, SMAR memiliki bisnis terintegrasi dari budidaya kelapa sawit hingga produksi berbagai produk berbasis minyak nabati.
Pada kuartal ketiga 2024, SMAR mencatat pendapatan sekitar Rp20,40 triliun dengan laba bersih Rp612,78 miliar.
PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG)
Selanjutnya adalah PT Triputra Agro Persada Tbk yang mengelola perkebunan sawit di Jambi dan Kalimantan, serta berfokus pada produksi minyak sawit mentah dan produk turunannya.
Pada tahun 2024, TAPG mencatat pendapatan sebesar Rp6,24 triliun dengan laba bersih Rp1,68 triliun.
PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA)
Terakhir ada PT Tunas Baru Lampung Tbk yang merupakan perusahaan yang memproduksi minyak goreng sawit, gula, dan berbagai produk berbasis kelapa sawit.
Pada kuartal ketiga 2024, TBLA membukukan pendapatan sekitar Rp12,48 triliun dengan laba bersih Rp500,91 miliar.
Keberlanjutan dan ESG dalam Industri Sawit
Dalam beberapa tahun terakhir, faktor keberlanjutan dan ESG (Environmental, Social, and Governance) semakin menjadi perhatian dalam industri kelapa sawit. Investor kini mempertimbangkan apakah perusahaan sawit telah menerapkan praktik bisnis yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial.
Beberapa perusahaan sawit di BEI telah memperoleh sertifikasi RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil), yang menunjukkan komitmen terhadap pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Selain itu, regulasi ketat terkait deforestasi dan transparansi dalam bisnis sawit juga menjadi faktor penting yang dapat memengaruhi nilai saham di masa depan.
Pakai M-STOCK untuk Kemudahan Investasi Saham Anda
Dengan M-STOCK by Mirae Asset, investasi saham menjadi lebih mudah dan terjangkau untuk semua orang! Aplikasi kami dirancang untuk membantu Anda mengelola portofolio saham dengan cepat dan efisien. Dapatkan akses real-time ke data pasar, analisis mendalam, dan berbagai fitur canggih yang akan memandu keputusan investasi Anda. Klik gambar di bawah untuk download aplikasinya.
Lakukan Riset Saham Secara Mendalam dan Efektif
Sebelum Anda investasi saham, maka penting untuk Anda melakukan riset terkait saham yang hendak Anda invest. Untuk memudahkan riset Anda bisa menggunakan fitur riset saham dari fima.co.id yang merupakan bagian dari Mirae Asset. Klik gambar di bawah ini untuk melakukan riset sekarang juga.
Penutup
Itulah beberapa perusahaan sawit yang terdaftar di BEI beserta dengan prospeknya. Tentunya sebelum inves di saham sawit investor perlu mempertimbangkan aspek keberlanjutan, regulasi lingkungan, serta fluktuasi harga CPO sebelum berinvestasi di sektor ini. Dengan memahami tren industri dan strategi perusahaan, keputusan investasi dapat dilakukan dengan lebih bijak dan menguntungkan. Semoga artikel ini bermanfaat.
Sumber gambar utama: www.cdmione.com