Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi terbatas dalam beberapa hari terakhir, meski masih berada dalam tren naik jangka menengah. Pola ini telah kami antisipasi sejak akhir April, seiring dengan banyaknya hari libur pada Mei hingga awal Juni yang berpotensi menekan pasar.
Ditulis Oleh: Novani Karina Saputri (Fund Analyst)
Pasar Saham Terkoreksi Terbatas, Waktunya Parkir Dana Lebih Produktif saat Wait & See serta Menjelang Libur Panjang
Meskipun berada dalam tren naik jangka menengah, IHSG kembali mengalami koreksi terbatas dalam beberapa hari terakhir. Pola ini sejatinya telah kami antisipasi sejak akhir April, di mana kami menghimbau investor untuk lebih berhati-hati, terutama karena banyaknya hari libur sepanjang bulan Mei yang berlanjut hingga awal Juni.
Secara historis, pasar cenderung mengalami tekanan pada hari-hari pertama setelah libur panjang bursa, dipicu oleh aksi ambil untung/ profit taking menjelang penutupan bursa dalam waktu yang lama. Kondisi ini pernah terjadi saat pasca-libur panjang Idulfitri, yang diperburuk oleh sentimen global terkait pengumuman tarif oleh mantan Presiden AS, Donald Trump, bertepatan dengan Liberation Day.
Kondisi tersebut menyebabkan sebagian besar pelaku pasar memilih untuk mengamankan portofolio sebelum memasuki periode libur panjang, sembari menanti momen yang lebih kondusif dan menghindari risiko koreksi musiman. Saat ini, kami melihat IHSG menghadapi tekanan jangka pendek, meskipun tren jangka menengah masih positif.
Tekanan Asing dan Level Kritis IHSG yang Perlu Diwaspadai
Koreksi IHSG terjadi pada Senin (2 Juni), di mana IHSG tertekan -1,5%secara harian ke level penutupan 7.065,1 pada Senin (02/06), dipicu oleh aksi jual bersih investor asing sebesar USD 2,8 miliar dalam satu hari. Namun, secara teknikal, IHSG masih memiliki potensi untuk rebound apabila mampu bertahan di area support dan menembus resistance pada kisaran 7.097–7.160.
- Trader agresif dapat mulai melakukan akumulasi secara bertahap
- Investor konservatif disarankan menunggu konfirmasi arah di level kritikal 7.000
Dengan adanya potensi koreksi lanjutan menjelang libur Idul Adha (dengan total 4 hari libur bursa), investor perlu menyusun strategi agar dana tetap produktif meski pasar tutup.
Daripada Dana Menganggur di RDN, Parkir di Reksa Dana Pasar Uang Capital Optimal Cash (COC) Saja
Saat bursa tutup, banyak investor membiarkan dana mengendap di RDN tanpa menghasilkan return. Padahal, ada alternatif lebih optimal dan tetap likuid: Reksa Dana Pasar Uang COC
Simulasi Perbandingan Instrumen (Asumsi: Rp100 juta, horizon 1 tahun)
Komponen | Deposito | RDPU COC | Tabungan Bank |
Return Gross (p.a)
(asumsi rata – rata) |
4,00% | 0,50% | |
Pajak/biaya | 20% pajak | 20% pajak | |
Return Neto (p.a) | 3,20% | 4,50%* | 0,40% |
Total Return (1 tahun) | Rp3.200.000 | Rp4.500.000 | Rp400.000 |
Likuiditas | Terikat 1–12 bulan | Sameday redemption** | Bebas tarik |
Risiko Penurunan Nilai | Sangat rendah | Sangat rendah | Tidak ada |
- *Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa yang akan datang
- **jika dicairkan sebelum jam 09.00 di hari bursa
Kesimpulan:
- Deposito cocok untuk dana besar jangka menengah, tapi kurang fleksibel.
- RD Pasar Uang lebih unggul dalam hal return dan likuiditas, cocok untuk parkir dana saat pasar libur.
- Tabungan bank sebaiknya hanya untuk kebutuhan harian, bukan untuk investasi.
Capital Optimal Cash (COC), Solusi Cerdas Untuk Memarkir Dana
Salah satu produk RD Pasar Uang yang direkomendasikan adalah Capital Optimal Cash (COC). Produk ini menawarkan fitur same day redemption: dana akan langsung masuk ke RDN jika pencairan dilakukan sebelum pukul 09.00 WIB.
Keunggulan Capital Optimal Cash
Kinerja 1 tahun terakhir: +4,34% net* (per April 2025) *Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa yang akan datang
- Fitur pencairan cepat: Same day redemption (T+0)** ⚡ **jika dicairkan sebelum jam 09.00 di hari bursa
- Likuiditas tinggi: Cair maksimal 1 hari kerja
- Tidak ada biaya transaksi
- Risiko sangat rendah, karena seluruh portofolio ditempatkan di deposito perbankan
Jadi, daripada dana menganggur di RDN saat libur panjang, lebih baik parkirkan di Capital Optimal Cash agar tetap bekerja dan menghasilkan.
Kesimpulan
IHSG memang sedang berada di fase konsolidasi akibat tekanan jangka pendek dan sentimen eksternal. Namun, momen libur panjang seharusnya tidak menjadi alasan untuk pasif. Justru, inilah saatnya mengatur strategi keuangan secara cerdas.
Manfaatkan Capital Optimal Cash untuk tetap menjaga momentum pertumbuhan aset, bahkan saat pasar sedang istirahat. Cek dan beli RDPU COC sekarang di aplikasi NAVI, sebelum dana libur lebih lama!
Ingin Investasi Reksa Dana dengan Mudah?
Gunakan aplikasi Navi dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia yang akan memudahkan Anda untuk melakukan investasi reksa dana dengan cepat dan mudah. Klik gambar berikut untuk mendownloadnya sekarang.