Pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025, pasar saham Indonesia mencatatkan penguatan signifikan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 1,32% ke level 7.287, mencerminkan optimisme pelaku pasar. Di balik kenaikan ini, tiga saham mencuri perhatian para investor, khususnya nasabah dari Mirae Asset Sekuritas. Saham-saham tersebut adalah SCMA, BBCA, dan SSIA.
Artikel ini akan mengulas secara lengkap mengapa ketiganya masuk dalam top 3 saham hari ini, termasuk data perdagangan, latar belakang pergerakan harga, hingga sentimen yang memengaruhi minat beli investor. Ditambah satu poin penting tambahan: sektor teknologi menjadi pemimpin penguatan di bursa hari ini.
Kondisi Pasar: IHSG Menguat, Investor Asing Serbu Pasar
Pasar saham Indonesia menutup sesi perdagangan Kamis (17/7) dengan nada positif. IHSG mencetak kenaikan harian sebesar 1,32% dan parkir di posisi 7.287. Penguatan ini tidak hanya didorong oleh sentimen lokal, tetapi juga oleh aksi beli investor asing yang tercatat melakukan net buy sebesar Rp546 miliar di pasar reguler.
Secara sektoral, tujuh sektor mencatatkan penguatan, dengan sektor teknologi (IDXTECHNO) menjadi bintang hari ini setelah melonjak hingga 7,2%. Di sisi lain, terdapat empat sektor yang mengalami tekanan jual, dengan IDXPROPERT memimpin penurunan sebesar 0,25%.
3 Top Saham Hari Ini: SCMA, BBCA, dan SSIA
Apa saja saham – saham yang jadi incaran investor Mirae Asset, ini dia ulasannya:
Saham SCMA: Aksi Borong di Tengah Tekanan Mingguan
Di posisi pertama top 3 saham hari ini, ada saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA). Saham emiten media ini menjadi incaran utama investor Mirae Asset, dengan frekuensi beli mencapai 2.036 kali dan net volume sebesar 669.585 lot. Total nilai pembelian bersih (net buy) dari investor sekuritas ini tercatat Rp11 miliar.
SCMA diperdagangkan dalam rentang harga Rp163–171 dan ditutup menguat 4,26% ke level Rp171. Menariknya, meskipun mengalami rebound pada hari ini, saham SCMA masih mencatatkan penurunan sekitar 7% dalam sepekan terakhir. Ini bisa mengindikasikan bahwa investor melihat momentum teknikal atau adanya potensi recovery jangka pendek.
Saham BBCA: Stabil di Tengah Koreksi Bulanan
Di peringkat kedua, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga masuk dalam radar investor. Dengan frekuensi beli sebanyak 1.016 kali dan net volume 11.454 lot, BBCA berhasil mencatatkan net buy sekitar Rp10 miliar.
Meski harga saham BBCA berhenti di level Rp8.525, stagnan dibandingkan penutupan sebelumnya, investor masih optimistis terhadap kinerja bank swasta terbesar ini. BBCA diperdagangkan dalam range Rp8.500–8.550, dan dalam sebulan terakhir, saham ini turun sekitar 6%. Banyak analis menilai koreksi ini membuka ruang akumulasi bagi investor jangka panjang.
Saham SSIA: Kinerja Positif dan Aksi Korporasi
Saham ketiga yang tak kalah menarik adalah PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). Saham emiten properti dan kawasan industri ini mencatat frekuensi beli 1.461 kali dengan net volume 34.567 lot. Nilai net buy dari investor Mirae Asset mencapai Rp9 miliar.
SSIA ditransaksikan di kisaran harga Rp2.530–2.680, dan ditutup menguat 4,76% di level Rp2.640. Kenaikan ini tergolong tajam dan mencerminkan adanya minat investor yang cukup tinggi terhadap saham ini.
Salah satu faktor pendorong minat beli terhadap SSIA adalah kabar bahwa emiten petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), telah mengakuisisi lebih dari 5% kepemilikan saham di SSIA. Masuknya TPIA dianggap sebagai sinyal kuat adanya kolaborasi strategis atau sinergi bisnis di masa mendatang.
IDXTECHNO Melejit: Sektor Teknologi Jadi Katalis Positif
Selain ketiga saham unggulan tadi, satu poin penting yang juga patut diperhatikan adalah lonjakan signifikan pada sektor teknologi. Indeks sektor ini, yaitu IDXTECHNO, tercatat naik hingga 7,2%. Ini menjadikannya sektor dengan performa terbaik hari ini.
Kenaikan sektor teknologi ini turut memberikan sentimen positif ke pasar secara keseluruhan dan bisa menjadi penanda pergeseran minat investor dari sektor tradisional ke sektor berbasis digital dan inovasi.
Kenapa Saham-Saham Ini Diincar?
Ada beberapa alasan mengapa SCMA, BBCA, dan SSIA masuk dalam top 3 saham hari ini, di antaranya:
- Momentum teknikal: Setelah terkoreksi, beberapa saham menunjukkan sinyal rebound.
- Sentimen akumulasi asing: Net buy asing menjadi indikator bahwa saham-saham tersebut sedang diminati.
- Aksi korporasi: Masuknya TPIA ke SSIA menjadi pemicu sentimen positif.
- Sektor pendukung: Kenaikan sektor teknologi turut memperkuat narasi bullish di pasar saham.
Pakai M-STOCK untuk Kemudahan Investasi Saham Anda
Dengan M-STOCK by Mirae Asset, investasi saham menjadi lebih mudah dan terjangkau untuk semua orang! Aplikasi kami dirancang untuk membantu Anda mengelola portofolio saham dengan cepat dan efisien. Dapatkan akses real-time ke data pasar, analisis mendalam, dan berbagai fitur canggih yang akan memandu keputusan investasi Anda. Klik gambar di bawah untuk download aplikasinya.
Penutup
Kinerja positif IHSG di tanggal 17 Juli 2025 menjadi angin segar bagi investor di tengah volatilitas global. Tiga saham yang paling banyak diburu investor Mirae Asset Sekuritas — SCMA, BBCA, dan SSIA — menunjukkan bahwa pelaku pasar kini lebih selektif dalam memilih emiten dengan potensi jangka menengah hingga panjang.
SCMA mencuri perhatian meski turun dalam sepekan, BBCA tetap jadi andalan meskipun stagnan, dan SSIA mendapat dorongan besar dari aksi korporasi. Sementara itu, sektor teknologi yang naik lebih dari 7% menunjukkan bahwa pasar mulai melirik saham-saham inovatif di tengah peralihan tren industri.
Jika tren positif ini terus berlanjut dan didukung oleh faktor fundamental yang kuat, bukan tidak mungkin saham-saham ini akan menjadi pemimpin di kuartal berikutnya.
Sumber gambar utama: alphainvestasi.id