Saat ini investasi saham menjadi salah satu pilihan populer di masyarakat. Tapi dengan banyaknya jenis saham maka pemula yang baru saja terjun ke dunia saham pasti banyak yang bingung. Nah, di artikel ini fima akan membagikan pengetahuan berbagai jenis saham dan contohnya yang bisa dipelajari oleh pemula.
Memahami Apa Itu Saham
Saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang didapatkan setelah menginvestasikan sejumlah uang. Secara umum, saham bisa memberikan keuntungan yang signifikan, tetapi juga mengandung risiko yang cukup tinggi. Maka dari itu, pemahaman yang baik tentang jenis saham yang ada di pasar sangat penting bagi para investor, terutama bagi para pemula yang baru saja masuk di dunia ini.
Jenis-Jenis Saham dari Berbagai Kategori
Supaya lebih mudah macam-macam saham kita bagi ke beberapa kategori, berikut lebih jelasnya:
Berdasarkan Kepemilikan
Pertama jenis saham berdasarkan kepemilikannya.
Saham Biasa (Common Stocks)
Saham biasa yaitu jenis saham yang paling umum dan memberikan hak kepemilikan kepada pemegangnya. Pemegang saham biasa nantinya mempunyai klaim terhadap keuntungan dan kerugian yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Tetapi, dalam hal pembagian keuntungan saat perusahaan mengalami kebangkrutan, pemegang saham biasa berada di urutan terakhir setelah kreditur dan pemegang saham preferen.
Adapun contoh dari saham biasa termasuk saham waran yang sering diperdagangkan di bursa saham. Walaupun risikonya tinggi, tapi potensi keuntungannya pun cukup besar.
Saham Preferen (Preferred Stocks)
Saham preferen yaitu saham yang mempunyai karakteristik gabungan antara saham biasa dan obligasi. Pemegang saham preferen biasanya akan memperoleh dividen dengan suku bunga tetap dan memiliki hak tebus yang dapat ditukarkan dengan saham biasa.
Saham ini sering kali menjadi pilihan bagi investor yang mencari penghasilan tetap tanpa harus menghadapi risiko kerugian yang besar. Di bursa efek Indonesia (BEI), saham preferen sering kali ditandai dengan kode 4 huruf dan tambahan “P”, seperti WSBP, MYOR-P, dan ASII.
Berdasarkan Cara Pengalihan
Selanjutnya macam – macam saham dari cara pengalihannya yaitu:
Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)
Saham atas unjuk yaitu saham di mana nama pemilik tidak tertulis pada lembar saham, sehingga dapat dipindahtangankan dengan mudah kedepannya. Pemegang saham ini cukup menunjukkan bukti kepemilikan untuk melakukan jual beli. Saking mudahnya, saham atas unjuk sering kali digunakan untuk transaksi yang cepat dan tidak terikat oleh prosedur hukum yang rumit.
Saham Atas Nama (Registered Stocks)
Saham atas nama yaitu jenis saham yang tercatat atas nama pemilik di surat berharga. Untuk melakukan pengalihan kepemilikan, nantinya pemilik harus mengikuti prosedur hukum yang berlaku, termasuk melakukan balik nama saham. Keuntungan dari saham ini yaitu memberikan kepastian hukum bagi pemiliknya, walaupun proses pengalihannya cukup rumit.
Berdasarkan Kinerja Perdagangan

Lanjut jenis saham berdasarkan kinerja perdagangannya yaitu:
Blue Chip Stocks
Blue chip stocks merupakan saham yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan besar dan bereputasi tinggi. Perusahaan yang mengeluarkan saham jenis ini biasanya mempunyai pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen setiap tahunnya. Contoh saham blue chip stocks di Indonesia yaitu :
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Salah satu bank terbesar di Indonesia dengan kinerja stabil dan sering menjadi pilihan investor karena konsistensi pendapatannya.
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM): Perusahaan telekomunikasi milik negara yang memiliki pendapatan stabil dan rekam jejak yang kuat dalam pembayaran dividen.
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR): Perusahaan barang konsumsi yang memiliki pangsa pasar besar di Indonesia dan terus konsisten membayar dividen.
Income Stocks
Income stocks yaitu saham yang secara konsisten membayar dividen dengan jumlah lebih besar dari rata-rata dividen yang dibayarkan di periode sebelumnya. Saham ini cocok bagi investor yang mencari pendapatan pasif melalui dividen yang stabil setiap tahunnya. Contoh dari jenis saham ini yaitu :
- PT Astra International Tbk (ASII): Perusahaan konglomerasi yang bergerak di berbagai sektor, termasuk otomotif dan pertambangan, yang sering membayar dividen tinggi.
- PT Adaro Energy Tbk (ADRO): Salah satu perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia yang secara konsisten membayar dividen besar kepada para pemegang saham.
- PT Bukit Asam Tbk (PTBA): Perusahaan tambang batubara milik negara yang terkenal dengan pembayaran dividen yang besar.
Growth Stocks
Growth stocks merupakan saham dari perusahaan yang mengalami pertumbuhan pendapatan yang tinggi. Walaupun perusahaan tersebut tidak selalu merupakan pemimpin pasar, potensi pertumbuhannya yang cepat menarik perhatian banyak investor. Saham growth stocks dibagi menjadi dua kategori:
- Well-Known Growth Stocks yaitu saham dari perusahaan besar yang sudah dikenal luas. Contohnya PT Bank Jago Tbk (ARTO) merupakan Bank digital yang sedang mengalami pertumbuhan pesat di Indonesia dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) merupakan perusahaan makanan besar yang terus berkembang dengan produk-produk yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia.
- Lesser-Known Growth Stocks yaitu Saham dari perusahaan yang kurang terkenal namun memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan. Contohnya PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) merupakan erusahaan pertambangan emas yang mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) merupakan perusahaan layanan kesehatan yang berkembang pesat dengan pertumbuhan jaringan rumah sakit.
Speculative Stocks
Speculative stocks yaitu saham yang mempunyai potensi keuntungan tinggi, tetapi tidak dapat memberikan laba secara konsisten. Saham ini cocok bagi investor dengan profil risiko tinggi yang bersedia mengambil risiko lebih besar demi potensi imbalan yang lebih tinggi. Contoh yang termasuk saham ini yaitu:
- PT MNC Investama Tbk (BHIT): Saham konglomerat media yang sering diperdagangkan dengan volatilitas tinggi dan penuh spekulasi.
- PT Bumi Resources Tbk (BUMI): Salah satu perusahaan tambang batubara terbesar, namun sering dianggap spekulatif karena fluktuasi harga komoditas.
- PT Sentul City Tbk (BKSL): Saham properti yang terkadang diperdagangkan secara spekulatif, terutama dalam proyek pengembangan properti besar.
Counter Cyclical Stocks
Counter cyclical stocks yaitu saham yang tetap stabil bahkan dalam kondisi ekonomi yang bergejolak. Jenis saham ini cenderung tidak terpengaruh oleh fluktuasi ekonomi, dan sering kali menjadi pilihan yang baik bagi investor yang ingin menjaga portofolio mereka tetap aman dalam situasi yang tidak menentu. Contoh dari Counter Cyclical Stocks yaitu:
- PT Kimia Farma Tbk (KAEF): Perusahaan farmasi milik negara yang cenderung stabil bahkan di masa krisis ekonomi, karena sektor kesehatan tetap menjadi kebutuhan utama.
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF): Produsen makanan yang tetap stabil karena produk makanannya selalu dibutuhkan, bahkan di masa ekonomi sulit.
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF): Perusahaan farmasi yang cenderung kuat dalam menghadapi gejolak ekonomi, karena permintaan obat-obatan yang terus ada.
Macam-Macam Harga Saham yang Harus Diketahui

Nah, selain jenis saham, berbagai macam harga saham juga harus Anda pahami, di antaranya yaitu:
Harga Nominal
Harga nominal adalah harga yang tertera secara jelas pada lembar saham yang dikeluarkan oleh perusahaan. Besaran harga ini harus dibayarkan oleh investor sebagai modal awal.
Contoh: Jika sebuah perusahaan menerbitkan saham dengan nilai nominal Rp1.000 per lembar, maka investor harus membayar Rp1.000 untuk setiap lembar saham sebagai modal awal.
Harga Perdana
Harga perdana yaituharga yang berlaku saat penawaran umum. Walaupun terdapat harga nominal, harga perdana bisa berbeda akibat tawar menawar antara investor dan perusahaan. Kalau harga saham perdana lebih tinggi dari harga nominal, selisihnya disebut dengan istilah agio.
Contohnya kalau harga nominal saham yaitu Rp1.000, tetapi saham tersebut ditawarkan kepada investor pada harga Rp1.500 saat IPO, maka Rp500 merupakan agio (selisih harga perdana dan harga nominal).
Harga Pembukaan (Opening Price)
Harga pembukaan yaitu harga saham yang berlaku saat pasar saham dibuka. Ini merupakan harga pertama yang tercatat di bursa saat perdagangan dimulai.
Contoh Saham Perusahaan XYZ dibuka pada harga Rp2.000 di awal perdagangan pada hari Senin.
Harga Pasar (Market Price)
Harga pasar yaitu harga saham yang tercatat di bursa efek pada saat itu. Harga ini dapat berubah-ubah tergantung pada permintaan dan penawaran saat diperdagangkan.
Contohnya Pada pukul 11:00, harga saham ABC di bursa efek adalah Rp3.000 per lembar.
Harga Penutupan (Closing Price)
Harga penutupan yaitu harga terakhir yang tercatat pada saat bursa efek tutup. Harga ini menjadi acuan bagi investor untuk mengetahui posisi terakhir dari saham yang diperdagangkan.
Contohnya Pada akhir perdagangan hari Jumat, saham DEF ditutup pada harga Rp2.500 per lembar.
Gunakan Fitur Stock dari Fima.co.id untuk Tahu Informasi Lengkap Seputar Emiten
Fitur stock di Fima.co.id memberikan informasi lengkap dan terkini seputar emiten yang Anda minati. Dengan akses mudah ke data seperti harga saham, grafik pergerakan, dan analisis fundamental, Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas. Klik stock atau gambar di bawah ini untuk langsung menggunakan fiturnya.
Pakai M-STOCK untuk Kemudahan Investasi Saham Anda
Dengan M-STOCK by Mirae Asset, investasi saham menjadi lebih mudah dan terjangkau untuk semua orang! Aplikasi kami dirancang untuk membantu Anda mengelola portofolio saham dengan cepat dan efisien. Dapatkan akses real-time ke data pasar, analisis mendalam, dan berbagai fitur canggih yang akan memandu keputusan investasi Anda. Klik gambar di bawah untuk download aplikasinya.
Penutup
Itulah beberapa kategori jenis saham dan juga harga saham yang harus pemula pahami sebelum berinvestasi serius di saham. Untuk riset dan gabung forum investasi saham, Anda bisa langsung kunjungi tools di website kami yaitu fima.co.id. Semoga bermanfaat ya.
Sumber gambar utama : CNN Indonesia