Saat ini investasi saham mulai menjadi salah satu pilihan populer bagi banyak orang guna mengelola finansial yang baik. Tetapi, di balik potensi keuntungannya yang begitu menarik, investasi saham juga mempunyai berbagai risiko yang harus dipahami secara benar. Nah, di artikel ini fima akan membahas beberapa jenis risko dalam investasi saham dan bagaimana cara menghadapinya.
Mengapa Risiko dalam Investasi Saham Penting untuk Dipahami?
Perlu Anda ketahui, jika investasi saham merupakan salah satu instrumen investasi dengan tingkat high risk high return. Yang artinya memiliki keuntungan yang besar tapi potensi kerugiannyapun cukup tinggi. Maka dari itu, para investor saham harus mempunyai pengetahuan yang mumpuni mengenai berbagai jenis risiko yang mungkin dihadapi kedepannya. Kenapa begitu? Agar nanti para investor bisa mengetahui risiko-risiko tersebut sehingga bisa mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi.
8 Jenis Risiko dalam Investasi Saham dan Cara Menghadapinya

Berikut ini merupakan jenis-jenis risiko yang perlu diketahui oleh setiap investor saham, di antaranya adalah sebagai beriku:
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas yaitu salah satu risiko yang muncul pada saat sebuah aset, seperti saham, sulit untuk dijual atau dibeli dengan cepat tanpa mempengaruhi harga pasar secara signifikan. Risiko ini bisa terjadi karena kurangnya minat dari investor atau terbatasnya kelancaran transaksi pada saham tertentu. Kalau terjadi risiko likuiditas, maka seorang investor mungkin harus menjual saham dengan harga yang lebih rendah dari yang diharapkan sebelumnya.
- Cara mengatasi risiko likuiditas yaitu Anda harus memilih saham dengan volume perdagangan yang tinggi atau saham yang tercatat dalam indeks besar seperti LQ45 atau IDX30. Di mana saham-saham dalam indeks tersebut cenderung lebih likuid karena diminati oleh banyak investor.
Risiko Forced Delisting
Risiko forced delisting biasanya terjadi pada saat suatu perusahaan dipaksa untuk menghapus sahamnya dari bursa efek. Ini biasanya disebabkan oleh berbagai alasan, seperti pelanggaran peraturan bursa atau penurunan kinerja perusahaan yang signifikan. Kalau suatu saat saham terkena forced delisting, maka investor bisa saja kehilangan nilai investasinya karena saham tersebut menjadi tidak likuid dan sulit untuk dijual.
- Cara menguranginya yaitu Investor sebaiknya melakukan penelitian mendalam terhadap perusahaan yang ingin mereka beli. Dengan menganalisis laporan keuangan dan reputasi manajemen perusahaan dapat membantu meminimalkan risiko ini kedepannya.
Risiko Capital Loss
Risiko capital loss yaitu risiko di mana nilai investasi seseorang menurun dari harga beli awalnya. Risiko ini biasanya terjadi pada saat harga saham yang dimiliki turun di bawah harga pembelian. Penurunan ini bisa saja disebabkan oleh fluktuasi pasar yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, kinerja perusahaan, atau berita-berita negatif lainnya.
- Salah satu cara menghindari risiko ini yaitu dengan tidak melakukan investasi jangka pendek. Pasar saham sangat volatil dalam jangka pendek, sehingga disarankan untuk mempertahankan saham yang dimiliki dalam jangka waktu yang lebih lama.
Risiko Pasar atau Systematic Risk
Risiko pasar merujuk pada fluktuasi harga saham yang umumnya disebabkan oleh perubahan kondisi pasar secara keseluruhan. Risiko ini tidak bisa dihindari karena dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kondisi ekonomi, tingkat suku bunga, sentimen investor, dan peristiwa politik di suatu pemerintah.
- Diversifikasi portofolio merupakan strategi yang baik untuk menghadapi risiko pasar ini. Di mana dengan menginvestasikan dana di berbagai jenis aset dan sektor, maka dampak fluktuasi pasar terhadap nilai investasi dapat diminimalkan.
Risiko Tidak Sistematis atau Unsystematic Risk
Risiko tidak sistematis merupakan risiko yang bersifat spesifik bagi suatu perusahaan atau industri tertentu. Di mana risiko ini biasanya tidak berhubungan dengan perubahan pasar secara keseluruhan dan dapat muncul karena berbagai faktor internal perusahaan, seperti:
- manajemen yang buruk
- kegagalan produk
- atau permasalahan operasional.
Cara efektif untuk mengelola risiko ini adalah dengan melakukan diversifikasi. Dengan memiliki berbagai jenis saham dari perusahaan dan sektor yang berbeda, investor dapat mengurangi dampak negatif dari risiko spesifik.
Risiko Inflasi Setiap Tahun
Risiko inflasi merupakan risiko penurunan daya beli yang disebabkan oleh kenaikan tingkat inflasi di suatu negara. Di mana kenaikan inflasi bisa menyebabkan penurunan nilai riil dari pendapatan dividen serta harga saham itu sendiri.
- Salah satu cara untuk melawan risiko inflasi yaitu dengan memilih saham-saham yang mempunyai potensi pertumbuhan jangka panjang. Saham-saham dengan pertumbuhan tinggi cenderung mampu bertahan dalam menghadapi tekanan inflasi setiap tahunnya.
Risiko Kebangkrutan
Risiko kebangkrutan merupakan risiko yang terjadi ketika perusahaan tidak mampu membayar hutang atau kewajiban keuangannya lagi. Ada banyak penyebab kebangkrutan, seperti manajemen yang tidak efisien, kinerja buruk, hutang berlebihan, atau persaingan industri yang ketat. Maka kalau perusahaan bangkrut, nilai saham yang dimiliki oleh investor dapat menurun drastis.
- Untuk mengurangi risiko ini kedepannya maka investor harus melakukan analisis fundamental terhadap perusahaan yang ingin mereka beli, termasuk mengevaluasi tingkat hutang, kinerja keuangan, dan strategi manajemen perusahaan.
Kerugian dalam Investasi Saham: Unrealized vs. Realized Loss
Dalam investasi saham, penting untuk membedakan antara kerugian yang belum direalisasikan (unrealized loss) dan kerugian yang sudah direalisasikan (realized loss). Kerugian yang belum direalisasikan terjadi ketika harga saham turun, namun investor belum menjual saham tersebut. Selama saham belum dijual, kerugian tersebut belum pasti, karena harga saham bisa saja naik kembali.
Namun, kerugian menjadi “riil” ketika saham tersebut dijual pada harga yang lebih rendah dari harga beli. Oleh karena itu, penurunan harga saham tidak selalu berarti kerugian sejati selama investor belum memutuskan untuk menjualnya. Banyak investor memilih untuk menahan saham mereka selama harga turun, dengan harapan harga akan pulih dan mereka bisa mendapatkan keuntungan di masa depan.
Pentingnya Diversifikasi dalam Mengelola Risiko Investasi
Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang paling efektif untuk mengelola berbagai risiko dalam investasi saham. Artinya dengan menyebarkan investasi di berbagai aset, sektor, dan industri, investor bisa mengurangi dampak negatif dari satu risiko tertentu terhadap portofolio secara keseluruhan yang investor miliki. Diversifikasi juga nantinya bisa membantu melindungi portofolio dari risiko tidak sistematis yang bersifat spesifik terhadap perusahaan atau sektor tertentu saja.
Dapatkan Wawasan Investasi Saham yang Bagus di Forum Diskusi Saham dari Fima
Dapatkan wawasan investasi saham yang mendalam dan terpercaya di Forum Diskusi Saham dari Fima. Bergabunglah dengan komunitas kami untuk berbagi strategi, analisis pasar, dan tips investasi dari para ahli dan investor berpengalaman. Klik gambar di bawah ini untuk bergabung dengan forumnya.
Pakai M-STOCK untuk Kemudahan Investasi Saham Anda
Dengan M-STOCK by Mirae Asset, investasi saham menjadi lebih mudah dan terjangkau untuk semua orang! Aplikasi kami dirancang untuk membantu Anda mengelola portofolio saham dengan cepat dan efisien. Dapatkan akses real-time ke data pasar, analisis mendalam, dan berbagai fitur canggih yang akan memandu keputusan investasi Anda. Klik gambar di bawah untuk download aplikasinya.
Penutup
Itulah beberapa jenis risiko dalam investasi saham yang harus Anda tahu dan pahami. Agar pengambilan keputusan untuk berinvestasi menjadi lebih baik lagi kedepannya. Semoga bermanfaat dan jangan lupa share tulisan ini agar tersebar lebih luas manfaatnya.
Sumber gambar utama: samahita.com