Indikator penting yang sering dilihat dan diperhatikan oleh investor saham yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Tapi faktanya banyak investor pemula yang tidak paham apa itu IHSG. Nah, di artikel ini kita akan membahas secara mendalam pengertian IHSG, bagaimana cara kerjanya, dan apa saja fungsinya bagi investor. Simak selengkapnya di sini sekarang juga.
Apa Itu IHSG?
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang digunakan untuk mengukur kinerja semua saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia(BEI).
Dengan kata lain, IHSG ini akan mencerminkan pergerakan harga saham secara keseluruhan di pasar modal Indonesia. Sedangkan di pasar global, IHSG juga dikenal dengan istilah Indonesia Composite Index (ICI) atau IDX Composite.
IHSG sendiri dihitung setiap hari bursa, mulai dari Senin sampai dengan Jumat. Dan datanya diupdate secara rieal time dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB. Market Value Weighted Average Index adalah metode yang digunakan pada indeks ini, di mana bobot setiap saham akan ditentukan berdasarkan nilai pasarnya.
Cara Perhitungan IHSG degan Mudah

Seperti yang sudah diulas sebelumnya IHSG sendiri dihitung memakai metode rata-rata berimbang berdasarkan nilai pasar saham yang terdaftar di bursa efek. Contoh perhitungan sederhananya yaitu:
- Ada tiga perusahaan seperti pada tabel di bawah ini:
Nama Perusahaan | Jumlah Saham Beredar | Harga Saham (Rp) | Nilai Pasar (Rp) |
---|---|---|---|
Perusahaan A | 1.000.000 | 1.000 | 1.000.000.000 |
Perusahaan B | 500.000 | 2.000 | 1.000.000.000 |
Perusahaan C | 2.000.000 | 500 | 1.000.000.000 |
- Di mana total nilai pasar ketiga perusahaan di atas yaitu Rp. 3.000.000.000. Maka untuk menghitung bobot setiap perusahaan kita bisa bagi nilai pasar masing-masing dengan total nilai pasar.
- Contohnya, bobot perusahaan A yaitu 33;33%, sama dengan bobot perusahaan B dan C.
- IHSG kemudian dihitung sebagai rata-rata tertimbang berdasar harga saham dan bobot in, sehingga menunjukkan bahwa perusahaan dengan nilai pasar lebih besar memiliki pengaruh yang lebih signifikan terhadap pergerakan di IHSG itu sendiri.
Fungsi IHSG Bagi Investor
IHSG mmempunyai beberapa manfaat penting yang perlu diketahui oleh investor, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman dalam berinvestasi saham. Berikut merupakan fungsi-fungsi tersebut:
Guna Mengukur Kinerja Portofolio
Salah satu fungsi utama IHSG yaitu untuk mengukur kinerja portofolio investasi saham. Portofolio merupakan kumpulan aset investasi yang dimiliki oleh individu atau perusahaan tertentu. Sehingga dengan membandingkan kinerja saham dalam portofolio dengan menggunakan IHSG, investor nantinya dapat memperkirakan keuntungan yang mungkin diperoleh dikemudian hari.
Sebagai Indikator Pergerakan Pasar Modal
IHSG juga berfungsi sebagai indikator utama pergerakan pasar modal. Pada saat IHSG menunjukkan tren kenaikan (bullish), maka umumnya harga saham di pasar juga akan meningkat. Begitupun sebaliknya, kalau IHSG menunjukkan tren penurunan (bearish), maka harga saham cenderung menurun. Tetapi, perlu Anda ingat bahwa IHSG merupakan nilai rata-rata, sehingga mungkin ada saham yang mengalami pergerakan harga yang berbeda dari tren pada umumnya.
Guna Menilai Kondisi Ekonomi
IHSG juga dapat dipakai untuk melihat perkembangan kondisi ekonomi suatu negara. Di mana semakin tinggi IHSG, semakin besar aliran modal yang masuk ke pasar di negara tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa investor percaya pada pertumbuhan ekonomi dan prospek masa depan. Di sisi lain, penurunan IHSG bisa mencerminkan ketidakpastian dalam perekonomian kedepannya.
Cara Membaca IHSG dengan Sederhana

Memiliki pengetahuan untuk membaca IHSG adalah hal yang sangat penting bagi investor. Ini guna mengambil keputusan investasi yang tepat dan memahami risiko yang ada. Berikut ini merupakan beberapa cara untuk memahami pergerakan pada IHSG:
Tren Naik (Bullish)
Pada saat IHSG mengalami kenaikan, ini biasanya ditandai dengan warna hijau.Contohnya, jika IHSG bergerak dari 6.500 menjadi 6.800, maka ini menunjukkan peningkatan sebesar 300 poin. Maka investor disarankan untuk mempertimbangkan menjual saham yang mereka punya untuk mengambil keuntungan.
Contohnya, kalau Anda mempunyai saham yang naik bersamaan dengan IHSG, Anda bisa menjualnya untuk merealisasikan keuntungan, atau memilih untuk “hold” dengan harapan harga saham akan terus meningkat di masa depan.
Tren Turun (Bearish)
Begitupun sebaliknya, pada saat IHSG menunjukkan tren turun dan berwarna merah, misalnya dari 6.800 menjadi 6.500, maka investor disarankan untuk membeli saham yang dianggap undervalued.
Pada saat IHSG turun, artinya ada peluang untuk membeli saham dengan harga lebih rendah. Contohnya, kalau Anda melihat saham yang sebelumnya dijual di harga Rp1.500 kini turun menjadi Rp1.200, ini bisa menjadi kesempatan baik untuk membeli, dengan harapan harga saham tersebut akan pulih di masa depan. Tetapi meski begitu, penting bagi investor untuk bersabar dan melakukan analisis fundamental lebih lanjut untuk pengambilan keputusan yang lebih baik pada saat harga saham turun dan ingin membelinya.
Strategi Investasi dengan IHSG
Ada beberapa strategi yang bisa Anda terapkan untuk investasi saham dengan membaca IHSG. Di antaranya yaitu:
Pentingnya Waktu dalam Berinvestasi
Waktu merupakan faktor penting dalam investasi saham. Maka memilih waktu yang tepat untuk membeli dan menjual saham dapat mempengaruhi hasil investasi.
Contohnya, kalau Anda membeli saham ketika harganya rendah dan menjualnya ketika harganya tinggi, Anda akan memperoleh keuntungan yang disebut capital gain. Tetapi, kalau sebaliknya, Anda akan mengalami kerugian yang disebut dengan capital loss.
Simulasi Keuntungan Investasi
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas lagi, mari kita lihat simulasi keuntungan ketika Anda menjual saham yang Anda miliki.
Contohnya Andai membeli saham AAAA sebanyak 10 lot (1.000 lembar) pada saat harga per lembar adalah Rp7.400. Dan biaya transaksi pembelian yang dikenakan adalah 0,15%, dan ketika harga saham naik menjadi Rp7.600, biaya penjualan adalah 0,25%.
Berikut merupakan perhitungannya:
- Harga Beli per lembar: Rp7.400
- Biaya beli per transaksi: 0,15%
- Nominal Pembelian:
7.400 x 1.000 = Rp7.400.000
Biaya: 0,15% x Rp7.400.000 = Rp11.100
Total Dana yang dibayarkan: Rp7.400.000 + Rp11.100 = Rp7.411.100
Selanjutnya :
- Harga Jual per lembar: Rp7.600
- Biaya jual per transaksi: 0,25%
- Nominal Penjualan:
7.600 x 1.000 = Rp7.600.000
Biaya: 0,25% x Rp7.600.000 = Rp19.000
Total Dana yang diterima: Rp7.600.000 – Rp19.000 = Rp7.581.000
Keuntungan yang Didapatkan
Dari simulasi contoh di atas, maka keuntungan yang didapatkan Andi yiatu:
- Total Penjualan – Total Pembelian = Rp7.581.000 – Rp7.411.100 = Rp169.900
Pentingnya Analisis Fundamental

Yang harus Anda tahu sebagai investor yaitu setiap keputusan investasi harus dilandasi oleh analisis fundamental yang cermat. Apa saja yang termasuk dalam hal ini yaitu :
- memahami kondisi pasar,
- kinerja perusahaan,
- dan faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi harga saham.
Tanpa analisis yang tepat, investor berisiko membuat keputusan yang salah yang dapat mengakibatkan kerugian.
Forum Diskusi Saham dari Fima
Dapatkan wawasan investasi saham yang mendalam dan terpercaya di Forum Diskusi Saham dari Fima. Bergabunglah dengan komunitas kami untuk berbagi strategi, analisis pasar, dan tips investasi dari para ahli dan investor berpengalaman. Klik gambar di bawah ini untuk bergabung dengan forumnya.
Pakai M-STOCK untuk Kemudahan Investasi Saham Anda
Dengan M-STOCK by Mirae Asset, investasi saham menjadi lebih mudah dan terjangkau untuk semua orang! Aplikasi kami dirancang untuk membantu Anda mengelola portofolio saham dengan cepat dan efisien. Dapatkan akses real-time ke data pasar, analisis mendalam, dan berbagai fitur canggih yang akan memandu keputusan investasi Anda. Klik gambar di bawah untuk download aplikasinya.
Penutup
Itulah ulasan seputar apa itu IHSG, fungsi, cara membaca, dan perhitungannya. Semoga bermanfaat dan jangan lupa pelajari dengan cermat ya. Untuk analisa saham dan gabung forum investasi saham, langsung saja kunjungi fima.co.id.
Sumber gambar utama : infobanknews.com