Kebijakan dividen adalah salah satu hal penting yang perlu dipahami oleh setiap investor maupun perusahaan. Seperti yang Anda sudah tahu dividen merupakan pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham sebagai bentuk penghargaan atas investasi yang telah mereka lakukan.
Tetapi, keputusan mengenai pembagian dividen tidaklah semudah itu. Artinya setiap perusahaan mempunyai kebijakan dividen yang berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Nah, supaya lebih jelas pada artikel ini, fima akan membahas secara mendalam tentang apa itu kebijakan dividen, jenis-jenis kebijakan dividen, serta faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan tersebut.
Memahami Apa itu Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen yaitu keputusan yang diambil oleh manajemen perusahaan terkait pembagian laba kepada para pemegang saham. Di mana pembagian ini bisa berupa dividen tunai atau dividen dalam bentuk saham, yang pada dasarnya memberikan aliran pendapatan teratur kepada para pemegang saham.
Walaupun demikian, kebijakan dividen bukanlah hal yang wajib dilakukan oleh perusahaan. Karena banyak perusahaan memilih untuk menginvestasikan kembali keuntungan mereka dalam mengembangkan bisnis, daripada membagikan sebagian besar laba sebagai dividen.
Secara simpelnya, kebijakan dividen menjelaskan bagaimana perusahaan akan membagikan dividen, termasuk frekuensinya, kapan dibayarkan, dan seberapa besar jumlah yang akan diberikan.
Yang mana keputusan ini dibuat oleh manajemen perusahaan, dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kelangsungan pembayaran dividen. Bagi sebagian besar investor, dividen yang dibagikan secara teratur menjadi salah satu daya tarik untuk berinvestasi pada saham perusahaan tersebut.
Jenis-jenis Kebijakan Dividen
Ada beberapa jenis kebijakan dividen yang umumnya diterapkan oleh perusahaan. Di mana masing-masing jenis kebijakan dividen mempunyai karakteristik yang berbeda dan dapat mempengaruhi keputusan investor. Berikut ini merupakan jenis-jenis yang harus Anda tahu, di antaranya:
Kebijakan Dividen Stabil
Kebijakan dividen stabil yaitu jenis kebijakan yang paling banyak digunakan oleh perusahaan, karena memberikan kepastian kepada pemegang saham mengenai jumlah dan waktu pembayaran dividen.
Dalam kebijakan ini, nantinya perusahaan berusaha memberikan dividen yang stabil dan dapat diprediksi setiap tahunnya, terlepas dari apakah perusahaan mengalami kenaikan atau penurunan pendapatan.
Adapun keuntungan utama dari kebijakan ini adalah para investor dapat mengandalkan pembayaran dividen secara teratur, yang menjadi daya tarik utama bagi mereka.
Bukan cuma itu, kebijakan ini memberikan rasa aman karena investor tidak perlu khawatir akan fluktuasi pendapatan dividen. Tetapi, salah satu kelemahan kebijakan ini adalah jika perusahaan mendapatkan keuntungan besar, dividen yang dibagikan mungkin tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
Kebijakan Dividen Konstan
Selanjutnya ada kebijakan dividen konstan yang mengacu pada pembagian dividen berdasarkan persentase tetap dari laba perusahaan.
Nah, dalam kebijakan ini, perusahaan membayar sebagian tertentu dari pendapatannya setiap tahun sebagai dividen.
Kalau perusahaan memperoleh laba yang lebih besar, maka dividen yang dibayarkan akan lebih tinggi. Begitupun sebaliknya, kalau perusahaan mengalami penurunan laba, maka dividen yang diberikan akan berkurang atau bahkan tidak dibayarkan sama sekali.
Kebijakan dividen konstan memberikan fleksibilitas lebih kepada perusahaan dalam mengatur pembagian laba. Tetapi, bagi pemegang saham, hal ini bisa menyebabkan ketidakpastian, karena mereka tidak dapat memprediksi jumlah dividen yang akan diterima setiap tahunnya.
Kebijakan Dividen Residual
Berikutnya ada Kebijakan dividen residual yaitu kebijakan yang di mana perusahaan membagikan sisa laba setelah memenuhi kewajiban belanja modal dan modal kerja. Pada kebijakan ini, nantinya perusahaan akan memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan pengembangan dan operasional sebelum membagikan dividen kepada pemegang saham. Teori di balik kebijakan dividen residual yaitu perusahaan akan tetap sehat secara finansial meskipun rutin membagikan dividen.
Kebijakan ini cocok diterapkan oleh perusahaan yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan membutuhkan dana untuk investasi. Tetapi, kebijakan ini juga bisa menurunkan jumlah dividen yang dibagikan kepada pemegang saham, terutama jika perusahaan menghadapi kebutuhan pengeluaran yang besar.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen

Setiap perusahaan tentunya mempunyai pertimbangan yang berbeda dalam menentukan kebijakan dividen mereka. Karena ada berbagai faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan mengenai berapa banyak dan kapan dividen akan dibayarkan.
Berikut ini merupakan beberapa faktor utama yang mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan:
Profitabilitas dan Laba Perusahaan
Faktor utama yang mempengaruhi kebijakan dividen yaitu tingkat profitabilitas perusahaan.
Kalau perusahaan mendapatkan laba yang besar, maka kemungkinan besar mereka akan membagikan sebagian laba tersebut kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.
Sebaliknya, perusahaan yang menghadapi penurunan laba atau kerugian mungkin memutuskan untuk menunda atau bahkan tidak membayar dividen sama sekali.
Posisi Keuangan dan Likuiditas
Selanjutnya yaitu posisi keuangan perusahaan juga sangat mempengaruhi keputusan pembagian dividen.
Perusahaan dengan likuiditas yang baik, yang mempunyai cukup kas untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek, lebih cenderung membagikan dividen kepada pemegang saham.
Sebaliknya, perusahaan yang mengalami kesulitan dalam hal likuiditas mungkin memilih untuk menahan laba mereka untuk digunakan dalam operasional dan pengembangan bisnis.
Kebijakan Utang Perusahaan
Perusahaan yang mempunyai beban utang yang tinggi biasanya akan lebih berhati-hati dalam membayar dividen.
Hal ini karena pembayaran dividen yang terlalu besar dapat mengurangi kas yang dibutuhkan untuk membayar utang dan memenuhi kewajiban lainnya. Oleh karena itu, perusahaan dengan utang besar mungkin memilih untuk mengurangi pembagian dividen guna menjaga stabilitas keuangan.
Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
Selanjutnya pertumbuhan perusahaan. Di mana perusahaan yang berada pada tahap pertumbuhan tinggi biasanya akan memilih untuk menginvestasikan kembali sebagian besar laba mereka untuk ekspansi dan pengembangan bisnis.
Maka dari itu, perusahaan-perusahaan ini cenderung memiliki kebijakan dividen yang rendah atau bahkan tidak membayar dividen sama sekali. Sebaliknya, perusahaan yang lebih mapan dan stabil dalam hal pertumbuhan lebih mungkin untuk membagikan dividen kepada pemegang saham.
Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional dalam suatu perusahaan juga adalah faktor selanjutnya, seperti oleh lembaga keuangan atau investor besar, juga dapat memengaruhi kebijakan dividen.
Investor institusional biasanya lebih menyukai perusahaan yang memiliki kebijakan dividen yang stabil dan dapat diprediksi, karena ini memberikan kepastian pendapatan.
Lakukan Riset Saham Secara Mendalam dan Efektif
Sebelum Anda investasi saham, maka penting untuk Anda melakukan riset terkait saham yang hendak Anda invest. Untuk memudahkan riset Anda bisa menggunakan fitur riset saham dari fima.co.id yang merupakan bagian dari Mirae Asset. Klik gambar di bawah ini untuk melakukan riset sekarang juga.
Ingin Investasi Reksadana dengan Mudah?
Gunakan aplikasi Navi yang akan memudahkan Anda untuk melakukan investasi reksadana dengan cepat dan mudah. Klik gambar berikut untuk mendownloadnya sekarang.
Penutup
Itulah ulasan seputar Kebijakan dividen berikut dengan jenis dan juga faktor yang mempengaruhinya. Semoga bermanfaat ya.