Apa Itu Scalper? Pengertian, Karakteristik, dan Strateginya

Di dunia investasi saham, ada istilah yang mungkin sering Anda dengar, yaitu scalper. Istilah ini muncul utamanya di kalangan investor yang berpengalaman. Tetapi bagi pemula mungkin masih banyak yang belum tahu, apa itu scalper dan bagaimana strateginya. Nah, di artikel ini kita akan membahas sekilas secara ringkas mengenai scalfer mulai dari pengertian dan strateginya.

Memahami Pengertian Apa itu Scalper dalam Trading Saham

Scalper merupakan seorang trader yang memakai strategi scalping, yakni teknik jual beli saham dalam waktu yang singkat. Sclaping sendiri biasanya dilakukan dalam hitungan detik, menit, atau jam guna memperoleh keuntungan kecil dari setiap transaksi sahamnya.

Scalper berusaha untuk memanfaatkan fluktuasi harga yang sangat cepat. Sehingga mereka nantinya bisa melakukan banyak transaksi dalam satu hari saja.

Karakteristik Trader dengan Teknik Scalper

Beberapa karakteristik atau ciri melakukan teknik scalper yaitu sebagai berikut:

  • Pertama, scalper harus bisa mengambil keputusan cepat dalam waktu singkat setelah melaukan analisis pasar yang mendalam.
  • Kedua, mempunyai fokus tinggi. Karena kesalahan kecil saja dapat berakibat fatal, sehingga fokus dan konsentrasi sangat diperlukan.
  • Terakhir, scalper harus memiliki ketahanan emosional. Trader harus mampu mengatasi tekanan dan tidak terbawa emosi saat trading.

Keuntungan dan Kerugian Scalping

Sumber: Kompas

Supaya lebih jelas berikut fima gambarkan apa saja untung dan rugi melakukan teknik scalping.

Keuntungan Kerugian 
  • Berpotensi Mendapatkan Keuntungan Tinggi: Dengan melakukan banyak transaksi dalam satu hari, scalper dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan meskipun setiap transaksi hanya memberikan profit kecil.
  • Kemandirian dalam Trading: Scalping memungkinkan trader untuk menjadi lebih mandiri, karena mereka tidak tergantung pada posisi jangka panjang.
  • Memanfaatkan Volatilitas Pasar: Scalper dapat memanfaatkan pergerakan harga yang cepat dan volatil untuk mendapatkan keuntungan.
  • Risiko Lebih Tinggi: Scalping memiliki risiko yang lebih tinggi, terutama jika trader tidak memiliki pengalaman yang cukup.
  • Membutuhkan Waktu dan Fokus: Scalping membutuhkan perhatian penuh, dan trader harus siap untuk menghabiskan waktu di depan layar monitor.
  • Biaya Transaksi Tinggi: Banyaknya transaksi dapat mengakibatkan biaya trading yang tinggi, yang dapat menggerus keuntungan.

Tips untuk Menjadi Scalper yang Sukses

Kalau Anda tertarik untuk melakukan teknik scalper, maka ikuti tips-tips berikut ini:

Mulai dengan Modal Kecil

Bagi pemula, coba untuk mulai dengan modal kecil. Ini akan membantu mengurangi risiko yang besar kalau prediksi pasar tidak tepat. Dengan begitu trader bisa membuka beberapa poisisi tanpa harus takut kehilangan banyak uang.

Kuasai Analisis Teknikal

Selanjutnya penting bagi scalper untuk memahami analisis teknikal yang bagus. Maka silahka pelajari berbagai indikator dan juga grafik guna memprediksi pergerakan harga saham. Anda juga bisa gabung grup investasi saham agar menambah pemahaman yang bagus.

Tetapkan Target Hasil yang Jelas

Berikutnya, sebelum memulai trading, ada baiknya trader harus menetapkan target hasil yang jelas. Ini akan  membantu mencegah tindakan serakah dan menjaga kontrol atas strategi trading. Anda harus memastikan  untuk mencatat hasil trading dan mengevaluasi setiap transaksi yang dilakukan.

Teliti dalam Memilih Saham

Kemudian, seorang trader scalper juga harus teliti dalam memilih saham yang akan diperjualbelikan nantinya. Maka buatlah daftar saham yang berpotensi untuk trading dengan teknik scalping merupakan langkah penting untuk mencapai keberhasilan.

Fokus pada Waktu Trading

Tips terakhir yaitu menentukan waktu yang tepat untuk trading merupakan kunci keberhasilan dalam scalping. Karena banyak scalper memilih untuk memulai trading pada jam pembukaan pasar, misalnya pukul 09.00 pagi. Umumnya pada waktu ini, pergerakan harga saham biasanya lebih aktif, memberikan lebih banyak peluang untuk mendapatkan keuntungan.

Manajemen Risiko dalam Scalping

Sumber: Rencanamu.id

Bagaimana cara mengurangi risiko ketika menggunakan teknik scalping? Berikut dua yang terpenting.

Batasi Kerugian dengan Cut Loss

Salah satu aspek penting dari scalping merupakan manajemen risiko. Trader harus bisa menetapkan batasan kerugian (cut loss) untuk mencegah kerugian yang lebih besar. Kalau harga saham bergerak melawan posisi, segera lakukan cut loss agar tidak terjebak dalam kerugian yang tinggi.

Simpan Hasil Trading

Kedua, setelah mencapai target hasil, penting sekali untuk menyimpan hasil trading ke akun terpisah sebagai dana darurat Anda dikemudian hari. Ini akan membantu Anda melindungi keuntungan yang telah diperoleh dan menjaga kesehatan keuangan trader.

Lakukan Riset Saham Secara Mendalam dan Efektif

Sebelum Anda investasi saham, maka penting untuk Anda melakukan riset terkait saham yang hendak Anda invest. Untuk memudahkan riset Anda bisa menggunakan fitur riset saham dari fima.co.id yang merupakan bagian dari Mirae Asset. Klik gambar di bawah ini untuk melakukan riset sekarang juga.

Ingin Investasi Reksadana dengan Mudah?

Gunakan aplikasi Navi yang akan memudahkan Anda untuk melakukan investasi reksadana dengan cepat dan mudah. Klik gambar berikut untuk mendownloadnya sekarang.

Penutup

Itu dia mengenai apa itu scalper dan juga strategi yang bisa diterapkan jika menggunakan teknik tersebut. Pastikan untuk riset saham Anda harus melaukannya secara mendalam. Anda bisa gunakan fitur riset yang sudah kami sediakan. Silahkan kunjungi website fima.co.id dan klik menu riset. Semoga bermanfaat ya.


Sumber gambar utama : qoalla app


 

Leave a Comment

FIMA Stock Pick