Dalam dunia investasi saham, menemukan emiten yang memiliki potensi kenaikan signifikan menjadi dambaan setiap investor. Salah satu saham yang tengah menarik perhatian pasar adalah PT Era Media Sejahtera Tbk, dengan kode saham DOOH. Dalam beberapa waktu terakhir, DOOH menunjukkan performa yang menggembirakan, baik dari sisi teknikal maupun aksi korporasi yang mendukung.
Artikel ini membahas secara mendalam prospek saham DOOH berdasarkan perkembangan terbaru dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harganya.
Lonjakan Harga Saham DOOH: Apa yang Terjadi?
Sejak pekan terakhir, saham DOOH mengalami lonjakan harga yang cukup tajam. Pergerakan harga yang dinamis ini ditandai dengan penutupan di level Rp126, meningkat lebih dari 13% dalam satu sesi perdagangan.
Tidak hanya itu, pada hari yang sama harga sempat menyentuh titik tertinggi Rp140, mendekati batas auto rejection atas (ARA) yang berada di Rp149. Kenaikan harga ini tidak terjadi secara kebetulan, melainkan disokong oleh beberapa faktor fundamental dan teknikal yang saling mendukung.
Breakout Kuat dari Fase Konsolidasi
Saham DOOH berhasil menembus level resistance yang telah menjadi hambatan dalam beberapa waktu terakhir. Pergerakan ini menandakan bahwa saham tersebut sedang memasuki fase breakout yang valid. Volume transaksi yang meningkat signifikan juga menegaskan bahwa momentum beli sedang kuat di pasar. Dalam analisis teknikal, breakout dari fase konsolidasi biasanya menjadi sinyal awal tren kenaikan jangka menengah hingga panjang.
Sinyal Positif dari Indikator Teknikal
Dukungan teknikal lainnya datang dari posisi harga saham yang kini melampaui rata-rata pergerakan MA50, MA100, dan MA200. Hal ini menunjukkan tren naik yang bukan hanya bersifat sementara, melainkan mencerminkan pergeseran arah yang lebih kokoh. Indikator MACD pun memberikan konfirmasi positif dengan garis MACD yang berhasil menembus ke atas garis sinyal, disertai histogram yang menggambarkan momentum beli semakin kuat.
Aksi Korporasi Pengendali yang Memicu Keyakinan Pasar
Salah satu faktor yang menjadi kunci utama dalam prospek saham DOOH adalah langkah strategis dari pengendali perusahaan, PT Era Media Sejahtera. Pada pertengahan Juli, pengendali membeli lebih dari 105 juta saham DOOH dengan harga Rp101 per lembar saham. Total nilai transaksi mencapai Rp10,56 miliar.
Langkah pembelian ini bukan hanya sekadar aksi pasar biasa, melainkan sinyal kuat bahwa manajemen optimis dengan potensi kinerja perusahaan di masa depan. Aksi seperti ini jarang terjadi tanpa alasan strategis, sehingga menjadi faktor yang menarik perhatian pelaku pasar dan menimbulkan sentimen positif bagi saham DOOH.
Volume Transaksi dan Minat Investor yang Meningkat Tajam
Volume perdagangan DOOH juga menunjukkan lonjakan signifikan, melampaui 10 juta lot dengan nilai transaksi lebih dari Rp137 miliar. Lonjakan volume ini menunjukkan bahwa tidak hanya pengendali yang aktif membeli, tetapi juga banyak investor yang mulai melirik saham ini. Pergerakan harga yang stabil di sekitar level Rp126 menandakan adanya keseimbangan antara pembeli dan penjual, memberikan ruang bagi potensi kenaikan selanjutnya.
Target Harga dan Level Resistance Berikutnya
Melihat dinamika harga yang terjadi, perhatian investor kini tertuju pada level resistance berikutnya di kisaran Rp128. Jika harga mampu bertahan dan menutup sesi di atas level ini, maka ruang penguatan ke target harga Rp136 dan Rp145 terbuka cukup lebar.
Bahkan, tidak sedikit pelaku pasar yang optimistis saham DOOH bisa menguji kembali level psikologis Rp200, terutama jika sentimen positif terus berlanjut dan volume perdagangan tetap terjaga.
Skenario Waspada: Risiko Penurunan Harga
Meskipun prospek saham DOOH tampak cerah, investor juga perlu menyadari risiko yang mungkin terjadi. Jika terjadi tekanan jual dan harga saham turun menembus level support penting di Rp110, atau bahkan Rp106, maka sinyal teknikal perlu dievaluasi ulang.
Dalam kondisi ini, momentum bullish bisa melemah dan saham berpotensi masuk ke fase koreksi atau konsolidasi.
Dukungan Fundamental Perusahaan
Selain aspek teknikal dan aksi korporasi, prospek saham DOOH juga didukung oleh fundamental perusahaan yang terus mengalami perbaikan. PT Era Media Sejahtera sebagai pemain di sektor media dan komunikasi sedang berupaya memperkuat portofolio bisnis dan meningkatkan kinerja operasionalnya. Hal ini didukung oleh tren positif di industri media yang mulai kembali menarik minat investor setelah sempat melemah beberapa waktu lalu.
Perbaikan fundamental ini memperkuat kepercayaan bahwa saham DOOH tidak hanya mengandalkan momentum sesaat, tetapi juga memiliki basis kinerja yang kuat untuk pertumbuhan jangka menengah hingga panjang.
Pakai M-STOCK untuk Kemudahan Investasi Saham Anda
Dengan M-STOCK by Mirae Asset, investasi saham menjadi lebih mudah dan terjangkau untuk semua orang! Aplikasi kami dirancang untuk membantu Anda mengelola portofolio saham dengan cepat dan efisien. Dapatkan akses real-time ke data pasar, analisis mendalam, dan berbagai fitur canggih yang akan memandu keputusan investasi Anda. Klik gambar di bawah untuk download aplikasinya.
Lakukan Riset Saham Secara Mendalam dan Efektif
Sebelum Anda investasi saham, maka penting untuk Anda melakukan riset terkait saham yang hendak Anda invest. Untuk memudahkan riset Anda bisa menggunakan fitur riset saham dari fima.co.id yang merupakan bagian dari Mirae Asset. Klik gambar di bawah ini untuk melakukan riset sekarang juga.
Penutup
Melihat berbagai faktor yang ada, prospek saham DOOH di paruh kedua tahun 2025 terlihat sangat menjanjikan. Lonjakan harga yang signifikan, dukungan aksi korporasi dari pengendali perusahaan, sinyal teknikal yang kuat, serta fundamental yang membaik menjadi kombinasi yang menarik bagi para investor.
Namun, tetap penting untuk menjaga kewaspadaan dan mengawasi pergerakan harga serta volume transaksi ke depan agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat. Dengan perhatian yang cermat dan analisis yang matang, saham DOOH bisa menjadi pilihan menarik bagi investor yang mencari peluang pertumbuhan di sektor media dan komunikasi.
- Sumber: kabarbursa.com
- Sumber gambar: beritasatu.com