Dalam dunia investasi saham, salah satu aspek penting yang kerap menjadi perhatian investor adalah konsistensi kinerja dan potensi pertumbuhan jangka menengah hingga panjang.
Salah satu emiten yang belakangan ini banyak diperbincangkan adalah PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), perusahaan yang bergerak di sektor kelapa sawit. Dengan pertumbuhan laba yang signifikan serta pembagian dividen yang stabil, bagaimana sebenarnya prospek saham DSNG ke depan?
Mari kita ulas lebih dalam kinerja keuangan terbaru DSNG, peluang pertumbuhan, hingga faktor risiko yang perlu dicermati investor.
Kinerja Keuangan DSNG Tahun 2024: Stabil dan Tumbuh Positif
DSNG mencatatkan kenaikan laba bersih yang solid pada tahun buku 2024, yakni sebesar Rp 1,1 triliun, atau tumbuh 35,6% dibanding tahun sebelumnya. Kinerja ini menjadi angin segar bagi para pemegang saham, mengingat tahun 2023 perusahaan hanya membukukan laba Rp 839,8 miliar turun drastis dari Rp 1,21 triliun di tahun 2022.
Menariknya, peningkatan laba ini langsung diikuti oleh kenaikan dividen tunai, dari Rp 22 menjadi Rp 24 per saham, dengan total nilai dividen mencapai Rp 254 miliar. Meski kenaikannya terbilang moderat, konsistensi pembagian dividen menandakan manajemen DSNG berkomitmen terhadap return kepada pemegang saham.
Proyeksi 2025: Optimisme di Tengah Fluktuasi Harga CPO
Memasuki tahun 2025, DSNG menargetkan peningkatan produksi tandan buah segar (TBS) dan crude palm oil (CPO) sebesar 5%, sebuah target yang realistis di tengah kondisi pasar global yang penuh dinamika. Berdasarkan data dari Trading Economics, harga CPO per Juli 2025 berada di level MYR 3.956 per ton, atau turun hampir 11% sejak awal tahun.
Namun, manajemen DSNG tidak serta-merta menjadi pesimis. Dalam paparan publik RUPST terakhir, pihak manajemen menyebut bahwa meskipun harga CPO fluktuatif, tingkat harga saat ini masih lebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu, yang turut menopang kinerja kuartal pertama 2025.
Kinerja Kuartal I-2025: Laba Melonjak 60% YoY
Di tiga bulan pertama tahun 2025, DSNG membukukan laba bersih Rp 367 miliar, meningkat 60% YoY. Hal ini sejalan dengan lonjakan pendapatan sebesar 20% menjadi Rp 2,7 triliun.
Yang menarik, lonjakan laba ini didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata (ASP) berbagai produk sawit:
- ASP CPO naik 27% ke Rp 14.909/kg
- ASP Palm Kernel Oil (PKO) melonjak 108% ke Rp 27.349/kg
- ASP Palm Kernel (PK) meningkat 101% ke Rp 10.814/kg
Data ini mencerminkan bahwa DSNG mampu mengelola efisiensi dan tetap meraih margin menguntungkan meski kondisi eksternal menantang.
Faktor Penunjang Kinerja: Usia Tanaman Produktif dan Cuaca yang Mendukung
Salah satu faktor unik yang memperkuat prospek saham DSNG adalah profil kebun kelapa sawit perusahaan. Tanaman DSNG saat ini berada di usia produktif, yakni 15–20 tahun, yang merupakan periode optimal untuk menghasilkan tandan buah segar dalam jumlah besar.
Selain itu, kondisi cuaca yang membaik menjelang akhir tahun diyakini akan mendorong produksi secara alami. Di sisi lain, mayoritas kebun sawit di Indonesia sudah mulai menua dan produktivitasnya menurun, sehingga DSNG punya keunggulan kompetitif secara struktural.
Valuasi Saham Masih Murah, Cocok untuk Jangka Menengah
Dilihat dari sisi valuasi, saham DSNG masih tergolong murah jika dibandingkan dengan rata-rata industri. Saat ini, PER (Price to Earnings Ratio) DSNG berada di level 5,69x, sedangkan PBV (Price to Book Value) ada di 0,83x. Artinya, saham ini belum mencerminkan sepenuhnya potensi pertumbuhan laba ke depan.
Investor yang mencari saham undervalued dengan prospek pertumbuhan dan arus kas stabil bisa mempertimbangkan DSNG sebagai salah satu portofolio jangka menengah.
Rekomendasi Analis: Buy dengan Target Hingga Rp 1.000
Dua analis pasar saham memberikan sinyal positif terhadap DSNG. Kiswoyo Adi Joe dari PT Rumah Para Pedagang merekomendasikan beli dengan target harga Rp 1.000 per saham, menilai fundamental perusahaan yang solid dan tren kinerja yang menguat.
Senada dengan itu, Ahmad Iqbal Suyudi dari Edvisor Profina Visindo juga menyarankan akumulasi beli, dengan target harga Rp 950, dengan asumsi kelanjutan tren pertumbuhan dan dukungan katalis eksternal seperti:
- Penurunan bea impor CPO India
- Potensi implementasi biodiesel B40 yang mendorong permintaan domestik
Risiko yang Perlu Diwaspadai
Meski prospek saham DSNG secara umum cukup menjanjikan, ada beberapa tantangan yang patut dicermati:
- Kenaikan tarif royalti CPO di Indonesia bisa menekan margin perusahaan.
- Harga CPO global yang fluktuatif masih menjadi faktor risiko yang tidak bisa dihindari.
Namun, dengan strategi operasional yang adaptif dan struktur biaya yang efisien, DSNG diyakini bisa menjaga kinerja tetap stabil.
Masuknya DSNG ke Indeks IDX80
Satu katalis positif tambahan adalah masuknya saham DSNG ke dalam indeks IDX80 mulai 2 Mei 2025. Masuknya DSNG ke indeks ini mencerminkan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang meningkat, serta memperkuat daya tarik saham ini di mata investor institusi. Hal ini juga menambah kredibilitas emiten di pasar modal.
Pakai M-STOCK untuk Kemudahan Investasi Saham Anda
Dengan M-STOCK by Mirae Asset, investasi saham menjadi lebih mudah dan terjangkau untuk semua orang! Aplikasi kami dirancang untuk membantu Anda mengelola portofolio saham dengan cepat dan efisien. Dapatkan akses real-time ke data pasar, analisis mendalam, dan berbagai fitur canggih yang akan memandu keputusan investasi Anda. Klik gambar di bawah untuk download aplikasinya.
Lakukan Riset Saham Secara Mendalam dan Efektif
Sebelum Anda investasi saham, maka penting untuk Anda melakukan riset terkait saham yang hendak Anda invest. Untuk memudahkan riset Anda bisa menggunakan fitur riset saham dari fima.co.id yang merupakan bagian dari Mirae Asset. Klik gambar di bawah ini untuk melakukan riset sekarang juga.
Penutup
Melihat performa historis, peningkatan laba yang berkelanjutan, profil tanaman yang masih produktif, serta valuasi saham yang masih murah, prospek saham DSNG pada tahun 2025 layak mendapat perhatian serius dari para investor. Meski ada tantangan dari sisi eksternal, manajemen yang disiplin dan strategi pertumbuhan yang realistis menjadi modal penting bagi DSNG untuk terus bertumbuh.
Bagi investor jangka menengah hingga panjang, DSNG bisa menjadi pilihan menarik di sektor perkebunan sawit yang mulai menunjukkan tren pemulihan. Dengan dividen yang konsisten dan kinerja operasional yang positif, saatnya mempertimbangkan DSNG sebagai bagian dari portofolio Anda.
- Sumber: kontan
- Sumber gambar: dsn.co.id