3 Cara Menentukan Take Profit dan Stop Loss Investasi Saham

Dalam investasi saham ada beberapa strategi yang harus diterapkan agar hasil maksimal dan tidak mendapatkan risiko kerugian yang besar. Salah satu yang penting yaitu cara menentukan take profit dan stop loss. Nah, di artikel ini kita akan membahasnya secara lengkap. Simak selengkapnya.

Memahami Apa itu Take Profit dan Stop Loss

Mari kita pahami dulu apa itu take profit dan juta stop loss.

Pengertian Take Profit

Take profit merupakan strategi yang dipakai oleh trader untuk menjual saham setelah harga mencapai target keuntungan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Simpelnya, take profit merupakan suatu langkah untuk merealisasikan keuntungan ketika harga saham bergerak sesuai harapan.

Di mana sebagai investor, Anda menetapkan harga jual yang diinginkan, dan begitu harga saham mencapai level tersebut, Anda menjualnya untuk mengunci keuntungan.

Apa itu Stop Loss? 

Stop loss merupakan kebalikan dari take profit. Stop loss dilakukan dengan menjual saham ketika harga turun ke level yang sudah ditentukan sebelumnya.

Tujuan utamanya yaitu guna menghindari kerugian yang lebih besar apabila harga saham terus bergerak turun.

Dengan begitu, Anda dapat melindungi diri dari kerugian yang lebih dalam, terutama ketika kondisi pasar tidak menguntungkan.



Manfaat Menggunakan Take Profit dan Stop Loss

Sumber: www.smadwiwarna.sch.id

Ada beberapa manfaat yang didapat pada saat Anda menggunakan kedua strategi ini, di antaranya adalah sebagai berikut:

Menghindari Keputusan Emosional

Pertama, dengan menetapkan take profit dan stop loss sebelumnya, trader bisa menghindari keputusan impulsif yang sering dipicu oleh emosi saat harga saham naik atau turun secara drastis. Jadi, ini akan membantu Anda tetap tenang dan rasional.

Meningkatkan Disiplin Trading

Kedua, dapat meningkatkan disiplin dalam trading. Di mana nantinya Anda tahu kapan harus keluar dari pasar tanpa tergoda untuk menunggu lebih lama atau menjual terlalu cepat.

Mengurangi Risiko Kerugian Besar

Ketiga, tentu saja dengan metode stop loss, Anda dapat meminimalkan kerugian jika harga saham bergerak ke arah yang tidak diinginkan.

Begitu pula sebaliknya, take profit membantu Anda keluar dengan keuntungan yang sudah ditargetkan, mengurangi risiko kehilangan keuntungan jika pasar berbalik arah.

Cara Menentukan Take Profit dan Stop Loss yang Efektif

Menentukan take profit dan stop loss memerlukan pemahaman tentang pasar dan analisis yang tepat. Berikut cara yang bisa Anda ikuti.

Cara Menentukan Take Profit

Caranya yaitu:

Menggunakan Analisis Teknikal

Anda bisa menggunakan analisis teknikal.  Dengan menganalisis grafik harga saham, Anda bisa mengidentifikasi level support dan resistance yang penting.

Level resistance sendiri merupakan harga tertinggi yang pernah dicapai oleh saham, dan saat harga mendekati level tersebut, Anda bisa mempertimbangkan untuk melakukan take profit.

Menggunakan Risk-Reward Ratio

Kedua Anda bisa menggunakan risk reward ratio yaitu perbandingan antara potensi kerugian dan keuntungan yang dapat Anda raih.

Contohnya, kalau Anda siap menanggung kerugian sebesar 10% untuk memperoleh keuntungan 20%, maka rasio ini adalah 1:2.

Dengan begitu, Anda bisa lebih mudah menentukan target take profit yang realistis.

Menetapkan Proyeksi Keuntungan Berdasarkan Modal

Ketiga, dengan cara membandingkan proyeksi keuntungan dengan modal yang telah Anda investasikan.

Kalau Anda mempunyai saham gorengan atau saham yang lebih volatil, Anda mungkin ingin menargetkan keuntungan yang lebih tinggi, sementara saham blue chip memerlukan pendekatan yang lebih konservatif.

Cara Menentukan Stop Loss

Berikutnya cara menentukan stop loss, yaitu:

Menentukan Stop Loss dengan Time Frame yang Lebih Besar

Pertama Anda bisa memperbesar time frame yang digunakan. Di mana dengan melihat tren harga dalam jangka waktu yang lebih lama, Anda bisa lebih memahami arah pergerakan saham dan menentukan level stop loss yang lebih aman.

Menggunakan False Break 

Kedua, yaitu dengan mengidentifikasi false break. Ini terjadi pada saat harga saham bergerak melampaui level support atau resistance, tetapi kemudian berbalik arah.

Kalau terjadi false break pertama kali, Anda bisa menggunakan level close point sebagai stop loss.

Menggunakan Risiko dan Penghargaan yang Tersedia

Ketiga, Anda juga bisa menggunakan risk-reward ratio untuk menentukan stop loss sama dengan take profit ya.

Di mana dengan pendekatan ini, Anda dapat menyesuaikan level stop loss berdasarkan seberapa besar risiko yang siap Anda ambil.

Sebagai contoh, kalau Anda menetapkan target keuntungan 20%, maka stop loss bisa ditentukan pada 10% kerugian.



Waktu yang Tepat untuk Melakukan Take Profit

Setelah mengetahui cara menentukan take profit dan stop loss, Anda harus mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan take profit, berikut kami sajikan datanya dalam tabel supaya lebih mudah dibaca.

Situasi Penjelasan
Saat Keuntungan Telah Mencapai Target Lakukan take profit ketika saham telah mencapai harga yang Anda tetapkan sebagai target keuntungan. Jika target jual sudah tercapai, segera jual saham untuk merealisasikan keuntungan.
Saat Harga Saham Mencapai Puncaknya Take profit dilakukan jika Anda merasa harga saham telah mencapai puncaknya dan mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan. Hal ini mencegah kehilangan keuntungan akibat penurunan harga yang signifikan.
Saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Melambung Tinggi Jika IHSG sedang mengalami kenaikan signifikan, sering kali diikuti oleh koreksi pasar. Jika IHSG berada di level yang sangat tinggi, ini bisa menjadi momen yang tepat untuk melakukan take profit sebelum terjadi koreksi.

Pengelolaan Emosi dalam Penggunaan Take Profit dan Stop Loss

Sumber: RRI

Terakhir, Anda harus bisa mengelola emosi dalam menggunakan kedua strategi di atas. Karena pada saat investasi saham, emosi seperti ketakutan, keserakahan, atau bahkan keraguan dapat memengaruhi keputusan Anda.

Contohnya, saat saham mengalami kenaikan yang signifikan, trader mungkin ragu untuk melakukan take profit karena takut kehilangan potensi keuntungan lebih besar, padahal harga tersebut sudah mencapai target yang ditentukan.

Begitu juga sebaliknya, saat pasar berbalik arah dan harga saham mulai turun, trader yang dilanda rasa takut dapat mengabaikan stop loss dan berharap harga akan kembali naik, yang sering kali berujung pada kerugian lebih besar.

Jadi, disiplin diri yang kuat adalah kunci dari strategi take profit dan stop loss yang sudah Anda tentukan sebelumnya tanpa dipengaruhi oleh emosi.



Lakukan Riset Saham Secara Mendalam dan Efektif

Sebelum Anda investasi saham, maka penting untuk Anda melakukan riset terkait saham yang hendak Anda invest. Untuk memudahkan riset Anda bisa menggunakan fitur riset saham dari fima.co.id yang merupakan bagian dari Mirae Asset. Klik gambar di bawah ini untuk melakukan riset sekarang juga.

Ingin Investasi Reksadana dengan Mudah?

Gunakan aplikasi Navi yang akan memudahkan Anda untuk melakukan investasi reksadana dengan cepat dan mudah. Klik gambar berikut untuk mendownloadnya sekarang.

Penutup 

Itulah bagaimana cara menentukan take profit dan stop loss pada saat melakukan investasi saham. Semoga bermanfaat ya.


Sumber gambar utama: businessfinancing.co.uk


 

Leave a Comment

FIMA Stock Pick